Sumbercerita klasik Kisah Musang dan Burung Gagak ini mengajar anak anda agar tidak lekas terpedaya dengan tipu helah. Kanak-kanak perlu tahu yang tidak semua orang jujur di dunia ini, jadi mereka haruslah belajar untuk membuat pertimbangan dan berfikir dengan cepat. Cerita dari sumber ini, seekor burung gagak telah jumpa sekeping keju.
KancilSi Hakim Yang Cerdik.. Pada suatu hari ditepi hutan yang subur ada tiga ekor Sapi, mereka adalah Sapi betina, Sapi jantan dan anak mereka seekor Sapi yang baru beranjak remaja. Tampak pemandangan tepi hutan yang indah dan rumput yang hijau tumbuh subur membuat mereka gembira.
Alkisahada seekor kancil yang sedang di kejar anjing.Hewan yang cerdik ini bersmbunyi disemak belukar agar anjing tidak mengetahui keberadaannnya.Setelah merasa aman kancil pergi ke sebrang sungai untuk mencari makan.Sesampainya disungai ia tidak tahu bagaimana cara menyebrangnya.Ia mencari akal dengan cara membuat rakit untuk menyebrangi sungai itu.Ketika kancil hndak menarik rakit,tanpa
Fast Money. 0% found this document useful 0 votes2K views63 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2K views63 pagesKajian Filologis Dalam Hikayat Cerita SeorangJump to Page You are on page 1of 63 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 12 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 16 to 19 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 23 to 25 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 29 to 48 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 56 to 62 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Abu Nawas merupakan salah satu tokoh populer dari dongeng 1001 Malam. Meski terkadang konyol, tapi ada juga kisahnya yang memberi banyak pelajaran. Contohnya adalah hikayat Abu Nawas dan lelaki kikir yang bisa kamu baca berikut Abu Nawas dan lelaki kikir ini merupakan bagian dari kisah 1001 Malam yang sudah mendunia. Maka, tak mengherankan jika kisah tersebut sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa yang menceritakan tentang seorang laki-laki yang kurang bersyukur ini sangatlah menarik dan mengandung nasihat yang baik. Jadi, selain bisa refreshing, kamu juga akan mndapatkan pelajaran berharga tentang hanya ringkasan hikayat Abu Nawas dan lelaki kikir saja, kamu pun dapat menemukan ulasan singkat mengenai unsur intrinsik, pesan moral, hingga fakta-fakta menarik tentang kisah tersebut. Nah daripada kebanyakan basa-basi, langsung saja cek selengkapnya di bawah ini, ya! Alkisah, hiduplah seorang lelaki yang memiliki sifat kikir. Tak hanya pada keluarganya, tetapi pada dirinya sendiri juga begitu. Ia sudah menikah dan dikaruniai tiga orang anak yang masih kecil-kecil. Keluarga tersebut tinggal di sebuah rumah yang bisa dibilang cukup besar. Namun entah mengapa, lelaki tersebut merasa kalau rumahnya terlalu sempit. Sebenarnya, ia bisa saja merogoh kocek untuk memperluas rumahnya. Namun karena dasarnya kikir, ia tentu saja tidak mau melakukan hal tersebut. Berhari-hari, dirinya memikirkan bagaimana caranya untuk merenovasi rumahnya tanpa mengeluarkan uang. Kemudian, ia memiliki ide untuk menemui Abu Nawas. Di kampung tersebut, Abu Nawas memang dikenal sebagai orang yang cerdik. Banyak orang yang datang kepadanya untuk meminta nasihat. Pergi Menemui Abu Nawas Pria kikir itu pergi ke rumah Abu Nawas. Sesampainya di sana, ia pun memberi salam, “Salam, hai Abu Nawas, semoga engkau selamat sejahtera.” “Salam juga untukmu wahai orang asing. Ada apa gerangan engkau mendatangi rumahku yang reot ini?” tanyanya. Laki-laki tersebut kemudian menceritakan hal yang beberapa hari ini mengganggu pikirannya. Ia menginginkan rumah yang luas, tetapi tanpa mengeluarkan banyak biaya. Ia meminta pada Abu untuk memberinya jalan keluar. Setelah menyimak dengan seksama apa yang dibicarakan oleh lelaki itu, Abu Nawas kemudian berpikir sejenak. Katanya, “Apabila engkau menginginkan kediaman yang lebih luas, sekarang belilah sepasang ayam jantan dan betina. Setelah itu, buatkan kandang di dalam rumahmu.” “Tiga hari lagi, datanglah ke sini. Laporkan bagaimana keadaan rumahmu padaku,” lanjutnya. Pria tersebut sebenarnya kurang paham mengenai korelasi rumahnya menjadi luas dengan ayam-ayam tersebut. Namun, ia akhirnya membelinya juga. Sepulang dari rumah Abu, ia pergi ke pasar untuk membeli sepasang ayam. Setelah itu, ayam-ayam itu dibawanya ke rumah dan dibuatkan kandang di dalam. Baca juga Legenda Si Penakluk Rajawali Asal Sulawesi Selatan dan Ulasan Menariknya, Pelajaran Berharga tentang Ketulusan Menambahkan Sepasang Bebek Sesuai dengan perjanjian, pria kikir itu datang kembali. Abu Nawas kemudian bertanya, “Bagaimana? Apakah rumahmu menjadi tambah luas?” Dengan sedikit kesal, lelaki tersebut menjawab, “Engkau yakin idemu tersebut memang benar? Bukannya tambah luas, tetapi rumahku menjadi kacau karena ayam-ayam itu. Tak hanya membuat rumah jadi bau, tetapi juga berantakan.” Mendengar jawaban tersebut, Abu hanya tersenyum. Kemudian berkata, “Kalau begitu, sekarang tambahkan sepasang bebek dan buatkan kandang lagi. Kembalilah dalam tiga hari.” Si pria kikir kaget mendengar perkataan Abu Nawas. Ia pun merutuk dalam hati karena nanti rumahnya pasti akan terlihat seperti peternakan. Namun karena tidak berani membantah, ia lalu pergi ke pasar dan membeli sepasang bebek. Tak lupa juga, ia membuatkan kandang untuk peliharaan barunya. Membeli Seekor Kambing Tiga hari kemudian, laki-laki kikir tersebut kembali menemui Abu Nawas. Seperti biasa, Abu menanyakan bagaimana keadaan rumahnya. Lalu begini jawabnya, “Abu Nawas, tolonglah jangan mengerjaiku lagi. Bukannya bertambah luas, rumahku malah semakin sempit. Sekarang juga menjadi mirip pasar unggas dengan bau yang sangat tidak enak.” “Wah bagus sekali kalau begitu. Sekarang tambahkan seekor kambing dan buatkan kandang juga di dalam rumah. Setelah itu seperti biasa, datanglah ke sini tiga hari lagi.” Pria kikir tersebut tentu saja merasa jengkel. Katanya, “Apakah engkau sudah gila, Abu? Beberapa hari lalu sudah ayam dan bebek, sekarang masih ditambah kambing? Memangnya tidak ada cara lain?” “Sudahlah lakukan saja. Engkau tidak boleh membantah,” putus Abu Nawas. Lelaki itu pun menjadi lesu. Ia sebenarnya tak mau melakukannya, tapi ini perintah Abu Nawas. Lalu, berangkatlah ia ke pasar membeli kambing seperti yang diperintahkan. Baca juga Legenda Batu Golog dari Nusa Tenggara Barat dan Ulasan Lengkapnya, Sebuah Pesan Bijak untuk Para Orang Tua Awal Sebuah Penyelesaian Beberapa hari kemudian, Abu Nawas sudah menyambut si pria kikir di depan rumahnya. Katanya, “Bagaimana? Apakah rumahmu sudah membesar sekarang?” Dengan perasaan yang campur aduk, lelaki itu menjawab, “Saat ini, rumahku rasanya benar-benar seperti di neraka. Setiap hari istriku tak berhenti mengomel. Anak-anakku juga menangis.” “Selain itu, ayam, bebek, dan kambing mengeluarkan suara bersahut-sahutan. Rumahku jadi bau, panas, dan sumpek. Jadi sekarang, tolonglah engkau jangan menyuruhku melakukan hal yang aneh-aneh,” lanjutnya. Kali ini, Abu Nawas tak menyuruhnya untuk membeli hewan lagi. Akan tetapi, ia menyuruh lelaki tersebut untuk menjual kambingnya ke pasar. Sejujurnya, si lelaki kikir tidak mengerti jalan pikiran Abu Nawas. Kemarin, dirinya disuruh untuk membeli kambing, tetapi kenapa sekarang malah dijual? Tak mau terlalu memusingkannya, ia kemudian pergi melakukan apa yang telah diperintahkan. Rumah Kembali Lega Esok harinya, pagi-pagi sekali, pria kikir itu ke kembali ke rumah Abu Nawas. Ia berkata kalau rumahnya sekarang sudah jauh lebih baik. Suasananya menjadi sedikit lebih tenang setelah kambingnya dijual. Setelah itu, Abu Nawas menyuruhnya untuk menjual sepasang bebeknya ke pasar. Lelaki kikir itu keesokan harinya kembali lagi. Katanya, “Hari ini aku lebih senang. Rumahku tidak terlalu sumpek dan bau setelah bebek-bebek itu pergi. Anak-anakku juga sudah tidak sering menangis lagi.” Selanjutnya, ia disuruh oleh Abu Nawas untuk menjual ayam-ayamnya. Kemudian, ia datang lagi besoknya. Abu berkata, “Kulihat-lihat, wajahmu berseri-seri hari ini. Bagaimana? Apakah ada perubahan di rumahmu?” Sambil tersenyum, pria itu menjawab, “Rumahku sekarang rasanya sanglah lega, Abu. Ayam, bebek, kambing, beserta kandang-kandangnya sudah tidak ada sehingga tidak berisik dan bau.” “Istriku pun sudah tidak mengomel-ngomel lagi. Dan, anak-anakku juga tidak rewel lagi,” lanjutnya. Mendengar perkataan si lelaki kikir, Abu kemudian berkata, “Engkau sekarang bisa melihat, kan? Rumahmu terasa lebih luas, padahal tidak menambahkan apa pun.” Lanjutnya, “Ketahuilah, sebenarnya rumahmu itu sudah cukup luas. Hanya saja, hatimu sempit sehingga tak bisa melihat hal itu. Mulai sekarang, engkau harus banyak-banyak bersyukur. Di luar sana, masih banyak orang yang tidak memiliki rumah sepertimu.” Akhirnya, pria kikir tersebut memahami dan paham dengan apa yang dilakukan oleh Abu Nawas selama ini. Ia pun merasa sangat malu. Dalam hatinya, ia berterima kasih karena sudah diingatkan akan betapa pentingnya bersyukur. Baca juga Legenda Asal Usul Burung Cendrawasih dan Ulasannya, Kisah Si Burung Surga yang Mengandung Amanat Bermakna Unsur-Unsur Intrinsik Hikayat Abu Nawas dan Lelaki Kikir Sumber Majalah Missi Gimana? Seru banget, kan, ringkasan cerita Abu Nawas dan lelaki kikir di atas? Nah selanjutnya, di sini kamu akan menemukan penjelasan singkat unsur-unsur intrinsik dari kisah ini. 1. Tema Inti cerita atau tema hikayat Abu Nawas dan lelaki kikir ini adalah tentang bersyukur. Di kehidupan nyata, kamu bisa jadi sudah sering menjumpai sosok seperti lelaki kikir ini. Atau, kamu mungkin adalah salah satunya? 2. Tokoh dan Perwatakan Pada hikayat Abu Nawas dan lelaki kikir ini, hanya ada dua tokoh yang akan dibahas secara lebih detail. Yang pertama tentu saja adalah Abu. Abu Nawas merupakan sosok yang cerdik dan bijaksana. Ia tidak mau hanya menyuruh dan menasihati orang lewat kata-kata saja, tetapi juga tindakan. Itulah mengapa, ia menyuruh lelaki kikir untuk melakukan hal seperti membeli ayam, bebek, dan kambing. Selanjutnya, si lelaki kikir. Ia merupakan orang yang kurang bersyukur dan sangat pelit. Meskipun begitu, ia adalah orang yang penurut dan mau berbesar hati mengakui kesalahan. 3. Latar dari Hikayat Abu Nawas dan Lelaki Kikir Secara umum, latar tempat dari kisah tersebut adalah di daerah Persia atau Arab. Namun secara spesifiknya, kamu juga bisa menemukan latar tempat terjadinya cerita tersebut, yaitu rumah si lelaki kikir, pasar, dan rumah Abu Nawas. 4. Alur Sementara itu, alur dari cerita Abu Nawas dan lelaki kikir ini menggunakan alur maju. Di sini, penulis menceritakan peristiwa dari awal munculnya permasalahan hingga selesainya. 5. Pesan Moral Ada beberapa amanat atau pesan moral yang bisa kamu ambil dari dongeng Abu Nawas dan lelaki kikir ini. Salah satunya adalah harus banyak-banyak bersyukur. Kamu harus bijak dalam bersikap. Sesekali jangan hanya melihat ke atas saja, tetapi juga ke bawah. Di luar sana, masih banyak sekali orang yang mungkin tidak seberuntung dirimu. Selain unsur-unsur intrinsik, ada juga ekstrinsik yang membangun cerita tersebut. Unsur ekstrinsik biasanya berhubungan dengan latar belakang penulis, masyarakat, dan nilai-nilai. Baca juga Kisah Si Kancil dan Si Gajah beserta Ulasan Lengkapnya, Fabel Menarik yang Mengandung Pesan Bermakna Fakta Menarik tentang Hikayat Abu Nawas dan Lelaki Kikir Sumber Wikimedia Commons Setelah menyimak penjelasan unsur ekstrinsik, berikut ini ada fakta menarik tentang hikayat Abu Nawas yang sayang jika dilewatkan. 1. Mengenai Sosok Abu Nawas Sosok Abu Nas ini memang terkenal sekali. Namun ,pernahkah kamu bertanya-tanya apakah sosoknya nyata atau tidak? Jawabannya adalah nyata. Dalam bukunya yang berjudul Abu Nawas A Genius of Poetry, Philip Kennedy menyatakan kalau sosok tersebut bernama asli Abu Ali al-Hasan bin al-Hakami yang lahir pada tahun 756 Masehi di Persia. Ia adalah seorang penyair dan penulis cerita. Kebanyakan kisah-kisah lucu tentangnya merupakan pengalaman hidupnya sendiri. Sayang sekali, hidupnya berakhir mengenaskan. Ia meninggal setelah dianiaya oleh keluarga bangsawan yang iri padanya. Baca juga Legenda Watu Maladong dari Nusa Tenggara Timur, Batu Sakti yang Menyuburkan Sumba, Beserta Ulasan Menariknya Sudah Puas Menyimak Hikayat Abu Nawas dan Lelaki Kikir Ini? Itulah tadi ringkasan cerita, unsur-unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menarik dari hikayat Abu Nawas dan lelaki kikir. Semoga kamu bisa mengambil pelajaran dari kisah tersebut, ya! Kalau masih kurang, kamu bisa membaca petualangan Abu Nawas yang lainnya. Contohnya adalah Abu Nawas merayu Tuhan, Abu Nawas dan Botol Ajaib, Abu Nawas dan Keledai, dan lain-lain. Tak hanya itu saja, kamu pun dapat menyimak legenda nusantara, dongeng Barat, serta kisah para nabi di sini. Pokoknya lengkap banget, deh! Baca terus PosKata, yuk! PenulisErrisha RestyErrisha Resty, lebih suka dipanggil pakai nama depan daripada nama tengah. Lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang lebih minat nulis daripada ngajar. Suka nonton drama Korea dan mendengarkan BTSpop 24/7.
Pertanyaan Jawaban Penulis Kitab Hakim-Hakim tidak menuliskan nama pengarangnya. Tradisi menyatakan bahwa nabi Samuel merupakan penulis kitab ini. Ada bukti bahwa penulis kitab Hakim-Hakim masih hidup setelah periode ini. Samuel memenuhi kualifikasi tersebut. Tanggal Penulisan Kitab Hakim-Hakim dituliskan di kurun waktu antara tahun 1045- 1000 Tujuan Penulisan Kitab Hakim-Hakim dapat dibagi menjadi dua bagian 1 Pasal 1-16 mengisahkan peperangan yang diawali dengan penaklukan Israel akan bangsa Kanaan dan diakhiri dengan penaklukan bangsa Filistin dan kematian Samson. 2 Pasal 17-21 dipakai sebagai lampiran dan tidak berhubungan dengan pasal-pasal sebelumnya. Pasal-pasal tersebut mencatat peristiwa-peristiwa di kala “tidak ada raja di antara orang Israel" Hakim-Hakim 176; 181; 191; 2125." Kitab Rut tadinya merupakan bagian dari kitab Hakim-Hakim, tetapi pada tahun 450 dipisahkan menjadi kitab tersendiri. Ayat Kunci Hakim-Hakim 216-19 "Maka TUHAN membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan perampok itu. Tetapi juga para hakim itu tidak mereka hiraukan, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Mereka segera menyimpang dari jalan yang ditempuh oleh nenek moyangnya yang mendengarkan perintah TUHAN; mereka melakukan yang tidak patut. Setiap kali apabila TUHAN membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka TUHAN menyertai hakim itu dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh mereka selama hakim itu hidup; sebab TUHAN berbelas kasihan mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka. Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat dari nenek moyang mereka, dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya; dalam hal apapun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar itu." Hakim-Hakim 1015 " Kata orang Israel kepada TUHAN "Kami telah berbuat dosa. Lakukanlah kepada kami segala yang baik di mata-Mu. Hanya tolonglah kiranya kami sekarang ini!" Hakim-Hakim 2125 " Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri." Rangkuman Kitab Hakim-Hakim merupakan kisah tragis karena Yahweh [Allah] tidak dihargai oleh umatNya selama bertahun-tahun dan berabad-abad. Kitab Hakim-Hakim merupakan perbandingan yang berkebalikan dengan kitab Yosua dimana tercatat berkat yang dicurahkan Allah kepada Israel atas ketaatan mereka dalam menaklukkan tanah itu. Dalam kitab Hakim-Hakim, bangsa Israel tidak taat dan berhala, dan itu mengakibatkan berbagai kekalahan mereka. Akan tetapi, Allah tidak pernah berhenti mengasihi umatNya, setiap kali mereka bertobat dari perbuatan jahat mereka dan memanggil namaNya Hakim-Hakim 218. Melalui 15 hakim Israel, Allah menghormati janjiNya kepada Abraham untuk melindungi dan memberkati keturunannya Kejadian 122-3. Setelah kematian Yosua dan angkatannya, Israel kembali menyembah Baal dan Asytarot. Allah membiarkan bangsa Israel menderita sebagai akibat penyembahan berhala. Di kala itu, umat Allah dengan tangisan keras kepada Yahweh meminta pertolongan. Allah mengutus hakim-hakim bagi mereka untuk membawa mereka kembali kepada kehidupan yang benar. Dari waktu ke waktu, mereka kembali mengabaikan Allah dan kembali kepada hidup yang penuh kejahatan. Oleh karena janji Allah kepada Abraham, Allah kembali menyelamatkan umatNya dari penjajah sepanjang masa kitab Hakim-Hakim selama 480 tahun. Kemungkinan, hakim yang paling terkenal adalah hakim kedua belas, yaitu Samson, yang memimpin Israel setelah mereka menjalani masa tawanan di bawah kaum Filistin. Samson membawa umat Allah pada kemenangan atas kaum Filistin dimana ia kehilangan nyawanya sendiri setelah 20 tahun menjabat sebagai hakim Israel. Bayangan Pengumuman yang diberikan kepada ibu Samson bahwa dirinya akan melahirkan seorang putra yang akan memimpin Israel merupakan bayangan dari pengumuman kepada Maria mengenai kelahiran Sang Mesias. Allah mengutus malaikatNya kepada kedua wanita itu dan memberitahu bahwa mereka akan "mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki" Hakim-Hakim 137; Lukas 131 yang akan memimpin umat Allah. Penyelamatan Allah terhadap umatNya, terlepas dari dosa dan penolakan mereka akan Dia, menggambarkan sosok Kristus di atas kayu salib. Yesus mati untuk menyelamatkan umatNya - semua yang bakal mempercayaiNya - dari dosa mereka. Walaupun sebagian besar pengikutNya di kala Ia hidup akan meninggalkan dan menolakNya, Ia tetap setia pada janjiNya dan tetap mengerjakan penyaliban demi kita. Praktek Ketidaktaatan selalu membawa penghakiman. Bangsa Israel merupakan contoh yang sempurna mengenai hal itu. Bukannya belajar dari pengalaman bahwa Allah selalu menghukum pembangkangan yang melawanNya, bangsa Israel tetap saja terus melanggar dan harus menanggung hukuman dan disiplin Allah sebagai konsekuensinya. Jika kita tetap bersikeras melanggar, kita sedang mengundang disiplin Allah. Bukan karena Ia menikmati penderitaan kita, tetapi karena "Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak" Ibrani 126. Kitab Hakim-Hakim merupakan pernyataan mengenai kesetiaan Allah. Walaupun "kita tidak setia, Dia tetap setia" 2 Timotius 213. Walaupun kita mungkin tidak setia padaNya, seperti orang Israel, Ia tetap setia dmenyelamatkan dan melindungi kita 1 Tesalonika 524 dan mengampuni kita jika kita ingin bertobat 1 Yohanes 19. "Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia" 1 Korintus 18-9. English Survei Perjanjian Lama Kitab Hakim-Hakim
ringkasan cerita hakim yang cerdik